Anak-anak seringkali menjadi ‘picky eater’ atau pemilih makanan, di mana mereka hanya mau mengonsumsi makanan tertentu dan menolak makanan lainnya. Hal ini bisa menjadi masalah besar bagi orangtua, karena makanan yang dikonsumsi anak menjadi terbatas dan menyebabkan kekurangan gizi. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab anak menjadi ‘picky eater’, salah satunya adalah penyakit hingga masalah sensorik.
Salah satu penyebab anak menjadi ‘picky eater’ adalah adanya penyakit tertentu yang membuat anak merasa tidak nyaman ketika mengonsumsi makanan tertentu. Contohnya adalah anak yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu, seperti alergi terhadap telur, susu, atau kacang-kacangan. Anak yang mengalami alergi makanan akan menghindari makanan yang membuat mereka merasa tidak enak, sehingga mereka menjadi pemilih dalam memilih makanan.
Selain itu, masalah sensorik juga bisa menjadi penyebab anak menjadi ‘picky eater’. Beberapa anak mungkin memiliki masalah sensorik yang membuat mereka lebih sensitif terhadap tekstur, warna, atau aroma makanan. Misalnya, anak yang memiliki masalah sensorik dengan tekstur makanan yang kenyal atau berair mungkin akan menolak makanan tersebut. Begitu juga dengan anak yang memiliki masalah sensorik terhadap aroma makanan yang terlalu kuat atau warna makanan yang tidak disukainya.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi orangtua untuk memahami penyebab anak menjadi ‘picky eater’ dan mencari solusi yang tepat. Jika anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, pastikan untuk menghindari makanan tersebut dan mencari alternatif yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, jika anak memiliki masalah sensorik, cobalah untuk mengenalkan makanan baru secara perlahan-lahan dan memberikan pilihan makanan yang sesuai dengan preferensi sensoriknya.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan santai saat anak makan. Hindari membuat anak stres atau tertekan saat makan, karena hal ini bisa membuat mereka semakin pemilih dalam memilih makanan. Berikan juga contoh yang baik dengan menunjukkan kebiasaan makan yang sehat dan mencoba makanan baru bersama-sama dengan anak.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit hingga masalah sensorik yang bisa menjadi penyebab anak menjadi ‘picky eater’, orangtua bisa membantu anak mengatasi masalah ini dan menciptakan kebiasaan makan yang sehat. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, anak dapat belajar untuk lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan dan mengembangkan pola makan yang seimbang dan bergizi.