Psoriasis adalah salah satu kondisi kulit yang umum terjadi dan sering kali disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan stres. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak merah berbentuk sisik di kulit yang dapat terasa gatal dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria yang rentan terhadap stres memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatology ini melibatkan lebih dari 2.000 pria dewasa yang diukur tingkat kerentanan stres mereka dan diikuti selama beberapa tahun untuk melihat apakah mereka mengalami perkembangan psoriasis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki tingkat kerentanan stres yang tinggi memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk mengalami psoriasis dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat kerentanan stres yang rendah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara stres dan perkembangan psoriasis pada pria.
Stres diketahui dapat memicu reaksi inflamasi dalam tubuh yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan pada kulit, yang merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan psoriasis. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi kulit ini.
Oleh karena itu, penting bagi pria untuk mengelola stres dengan baik untuk mengurangi risiko terkena psoriasis. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, bermeditasi, tidur yang cukup, dan menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
Selain itu, penting juga untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika stres yang dirasakan terlalu berat dan sulit untuk diatasi sendiri. Dengan mengelola stres dengan baik, pria dapat mengurangi risiko terkena psoriasis dan menjaga kesehatan kulit mereka dengan baik.