Saat terpapar sinar matahari secara langsung, kulit wajah bisa mengalami berbagai masalah seperti kulit terbakar, kemerahan, dan bahkan iritasi. Hal ini disebabkan oleh paparan sinar UV yang dapat merusak struktur kulit dan menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit terluar.
Untuk mengatasi masalah ini, banyak orang cenderung langsung mencuci muka setelah terpapar matahari dengan harapan dapat membersihkan kotoran dan debu yang menempel di kulit. Namun, dokter kulit menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah terpapar matahari.
Menurut dr. Mira, seorang dermatologis dari Rumah Sakit Jakarta, mencuci muka langsung setelah terpapar matahari dapat memperparah kondisi kulit yang sudah teriritasi akibat sinar UV. “Kulit yang terpapar sinar matahari akan mengalami dehidrasi dan kerusakan, sehingga mencuci muka dengan air biasa dapat membuat kondisi kulit semakin kering dan iritasi,” ujarnya.
Sebagai gantinya, dr. Mira menyarankan untuk menggunakan produk pembersih wajah yang mengandung bahan-bahan yang dapat menenangkan dan melembapkan kulit, seperti aloe vera, green tea, atau chamomile. “Gunakan produk pembersih wajah yang ringan dan tidak mengandung alkohol agar tidak membuat kulit semakin kering,” tambahnya.
Selain itu, dokter juga menyarankan untuk menggunakan tabir surya setelah terpapar matahari untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut. “Pilih tabir surya dengan SPF yang tinggi dan aplikasikan secara merata di seluruh wajah sebelum beraktivitas di luar ruangan,” tuturnya.
Jadi, jangan terburu-buru mencuci muka setelah terpapar matahari. Berikan waktu bagi kulit untuk pulih dan gunakan produk yang tepat untuk merawat kulit yang iritasi akibat sinar UV. Konsultasikan dengan dokter kulit jika kondisi kulit tidak kunjung membaik atau mengalami masalah yang lebih serius. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kesehatan kulit Anda.