Ini alasan Kemenag tak anjurkan umroh “backpacker”

Umrah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Melakukan umrah merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, belakangan ini muncul tren umrah “backpacker” yang dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan hemat. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) tidak menganjurkan umrah “backpacker” ini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Kemenag tidak menganjurkan umrah “backpacker”.

1. Kualitas Pelayanan
Umrah “backpacker” seringkali dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan hemat, sehingga kualitas pelayanan yang diterima oleh jamaah umrah bisa saja menjadi kurang optimal. Hal ini bisa berdampak pada kenyamanan dan keamanan jamaah umrah selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

2. Risiko Kesehatan
Umrah “backpacker” seringkali dilakukan dengan biaya yang minim, sehingga fasilitas kesehatan yang disediakan juga bisa saja kurang memadai. Jamaah umrah bisa saja tidak mendapatkan perlindungan yang cukup terhadap risiko kesehatan yang bisa terjadi selama perjalanan umrah, terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

3. Pengawasan dan Perlindungan
Umrah “backpacker” seringkali dilakukan secara mandiri tanpa adanya pengawasan dan perlindungan dari pihak travel umrah resmi. Hal ini bisa membuat jamaah umrah lebih rentan terhadap berbagai risiko dan masalah yang bisa terjadi selama perjalanan umrah.

4. Kualitas Ibadah
Umrah merupakan ibadah yang sangat sakral dan harus dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan kesungguhan. Umrah “backpacker” yang dilakukan dengan cara yang kurang terorganisir dan kurang terpantau bisa saja mengurangi kualitas ibadah yang dilakukan oleh jamaah umrah.

Dengan demikian, Kemenag tidak menganjurkan umrah “backpacker” karena adanya beberapa alasan di atas. Sebagai umat muslim, kita harus tetap menjaga kualitas ibadah umrah kita dengan melakukan perjalanan umrah yang terorganisir dan terjamin kualitasnya. Jangan sampai ibadah yang seharusnya mendekatkan kita kepada Allah malah menjadi sarana untuk mendapatkan pengalaman liburan semata. Semoga kita semua bisa melaksanakan ibadah umrah dengan penuh kekhusyukan dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

You may also like