Paparan cahaya terang di malam hari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes, menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 100.000 orang yang tinggal di berbagai negara di Eropa dan Amerika. Para peneliti menemukan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan menyebabkan gangguan metabolisme, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena diabetes.
Ritme sirkadian tubuh adalah jam biologis internal yang mengatur berbagai proses fisiologis dalam tubuh, termasuk metabolisme glukosa. Paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu jam biologis ini dan menyebabkan tubuh sulit untuk memproses glukosa dengan efisien, yang pada akhirnya dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko terkena diabetes.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat cahaya malam yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes, bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik.
Para peneliti menyarankan agar orang-orang mengurangi paparan cahaya terang di malam hari dengan cara menghindari penggunaan ponsel atau komputer sebelum tidur, memasang tirai gelap di kamar tidur, dan menggunakan lampu tidur dengan cahaya lembut.
Selain itu, para peneliti juga menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga ritme sirkadian tubuh tetap seimbang. Kurang tidur dapat mengganggu jam biologis tubuh dan meningkatkan risiko terkena diabetes serta penyakit lainnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko paparan cahaya terang di malam hari terhadap kesehatan, diharapkan orang-orang akan lebih berhati-hati dalam mengatur lingkungan tidur mereka dan menjaga keseimbangan ritme sirkadian tubuh untuk mencegah terkena diabetes dan penyakit metabolik lainnya.