Remaja dengan kemampuan mental buruk berisiko stroke tiga kali lipat

Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford, remaja yang memiliki kemampuan mental buruk memiliki risiko stroke tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki kemampuan mental yang baik. Hal ini menjadi perhatian serius karena stroke merupakan salah satu penyakit yang dapat mengancam nyawa dan meninggalkan dampak yang serius bagi kesehatan seseorang.

Studi ini melibatkan lebih dari 1,1 juta remaja yang telah diambil data kemampuan mental mereka sejak usia 16 tahun hingga 20 tahun. Para peneliti kemudian mengikuti perkembangan kesehatan mereka selama 13 tahun ke depan dan menemukan bahwa remaja dengan kemampuan mental buruk memiliki risiko stroke yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki kemampuan mental yang baik.

Menurut Dr. Sarah Conner, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, kemampuan mental yang buruk dapat menjadi faktor risiko yang signifikan bagi stroke pada usia muda. “Remaja yang mengalami kesulitan dalam kognisi seperti kesulitan konsentrasi, memori, atau pemecahan masalah, cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat dan lebih rentan terhadap faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok,” ujarnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa remaja dengan kemampuan mental buruk cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, dan lebih sering mengkonsumsi alkohol, yang semuanya dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, penting bagi para remaja dan orang tua untuk memperhatikan kesehatan mental dan fisik mereka sejak usia dini agar dapat mencegah risiko stroke di kemudian hari.

Selain itu, para peneliti juga menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi untuk mengatasi masalah kognitif pada remaja. Dengan melakukan pemeriksaan rutin dan mendapatkan bantuan dari ahli kesehatan mental, remaja yang mengalami kesulitan dalam kemampuan mental dapat mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah risiko stroke yang lebih tinggi di masa depan.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan fisik sejak usia dini menjadi kunci dalam mencegah risiko stroke pada remaja. Dengan melakukan gaya hidup sehat, menghindari faktor risiko stroke, dan mendapatkan perawatan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita sepanjang hayat.

You may also like