Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan panduan terbaru tentang olahan Air Susu Ibu (ASI) perah menjadi bubuk. Menurut IDAI, proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dapat dilakukan untuk memudahkan penyimpanan dan penggunaan ASI oleh ibu yang bekerja atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kumpulkan ASI perah yang telah diambil dalam satu wadah bersih dan steril.
2. Pastikan ASI perah tersebut dalam keadaan segar dan tidak mengandung bakteri.
3. Panaskan ASI perah dengan suhu rendah hingga mencapai suhu 70°C selama 15 menit untuk membunuh bakteri yang ada.
4. Setelah itu, biarkan ASI perah tersebut dingin dan kemudian masukkan ke dalam blender untuk dijadikan bubuk.
5. Simpan ASI perah bubuk dalam wadah yang tertutup rapat dan simpan di dalam kulkas untuk menjaga kebersihannya.
Dengan mengolah ASI perah menjadi bubuk, ibu dapat lebih mudah menyimpan dan membawa ASI perah ke mana pun mereka pergi. Selain itu, pengolahan ASI perah menjadi bubuk juga dapat memperpanjang masa simpan ASI hingga beberapa bulan jika disimpan dengan benar.
Namun, perlu diingat bahwa olahan ASI perah menjadi bubuk bukanlah pengganti ASI segar yang langsung diberikan kepada bayi. ASI segar tetap menjadi pilihan terbaik untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi. Oleh karena itu, ibu sebaiknya tetap memberikan ASI segar kepada bayi sesuai kebutuhan.
IDAI juga menyarankan agar ibu yang ingin mengolah ASI perah menjadi bubuk untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu, terutama untuk mengetahui cara yang tepat dalam mengolah ASI perah tersebut.
Dengan adanya panduan dari IDAI mengenai olahan ASI perah menjadi bubuk, diharapkan ibu dapat lebih mudah dalam memberikan ASI kepada bayi mereka meskipun memiliki keterbatasan waktu atau kondisi kesehatan tertentu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi ibu yang ingin mencoba mengolah ASI perah menjadi bubuk.
